30 Nov 2011

Atap


Teringat dulu, kalau sore suka nangkring di atap rumah sambil ngemil rambutan atau mangga yang memang dahan pohonnya menjangkau atap rumah. Sembari menikmati pemandangan di sekeliling rumah. Dulu di sekitar rumah belum sepadat saat ini. Kebon-kebon penduduk masih subur dan ada beberapa kolam ikan. Pohon jengkol, pete, rambutan, mangga, sawo masih bisa ditemui saat itu. juga beberapa kuburan tak jauh dari kebon.  Dan dari atap, kita juga dapat melihat puncak gereja di kejauhan. Kalau urusan membetulkan genteng yang rusak atau antena tv, sudah biasa dilakukan. Tapi kini semua sudah tidak bisa dinikmati lagi. Di sekitar sudah penuh dengan komplek perumahan, kebon-kebon pun menjadi rumah kontrakan yang berjejer acak, tembok-tembok membatasi setiap jengkal tanah. Pandangan luas dari atap pun menjadi tak terjangkau lagi hanya terbatas kebon sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar